Entri Populer

Selasa, 22 Februari 2011

Mendoan Purwokerto

Mendoan adalah tempe setengah matang ciri khas makanan Purwokerto, Banyumas, dan sekitarnya. Biasa disajikan dengan cara digoreng dengan tepung (bisa ditambahkan kucai atau daun bawang pada saat mencampur tepungnya). Paling enak digoreng di wajan minyak panas, langsung disajikan hangat-hangat dengan cabe rawit dan kecap manis, atau hanya dengan cabe rawit saja.

Lokasi yang enak untuk mencari Mendoan ini adalah di Jl. Sudirman, berupa gerobak dorong yang berjualan di sore/malam hari. Lokasi tepatnya ada di depan toko elektronik. Di sini mendoan disajikan dengan cabe rawit dengan rasa dan bumbu yang pas. Apalagi kalau dimakan hangat2 dan setelah hujan. Muaantabb.

Satu lagi ada di Jl. Sudirman juga, di sebelah penjahit 99, lokasinya ada di muka gang yang banyak penjual makanan juga. Kadang yang memesan mendoan di sini sampai antri. Sambil menunggu mendoan bisa juga mencoba urap, pecel, atau siput yang dijual oleh penjual makanan di sebelah tukang mendoan ini

Sebenarnya mendoan bukan hanya bisa dicari sore/malam hari saja, sejak pagi pun mendoan sebagai makanan "khas" orang Banyumas sudah pasti ada di semua warung makan, hanya saja untuk mencari mendoan yang 'pas' gurihnya di pagi hari butuh mencobanya di berbagai warung makan

Namun di pagi hari saya masih belum menemukan warung yang menyediakan mendoan yang pas, so kalo ada yang udah menemukan, kabar-kabarin ya ...

Selasa, 08 Februari 2011

Sejarah, Fakta Unik, Khasiat dan Keajaiban Tempe
Siapa orang Indonesia yg tak kenal TEMPE. Rasanya yang lezat, harganya murah dan mudah didapat. Apalagi tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat. Gak ada hari tanpa tempe gan *menurut saya*


Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lain-lain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg.

Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.



Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an terjadi sejumlah perubahan dalam pembuatan tempe di Indonesia. Plastik (polietilena) mulai menggantikan daun pisang untuk membungkus tempe, ragi berbasis tepung (diproduksi mulai 1976 oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan banyak digunakan oleh Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia, Kopti) mulai menggantikan laru tradisional, dan kedelai impor mulai menggantikan kedelai lokal. Produksi tempe meningkat dan industrinya mulai dimodernisasi pada tahun 1980-an, sebagian berkat peran serta Kopti yang berdiri pada 11 Maret 1979 di Jakarta dan pada tahun 1983 telah beranggotakan lebih dari 28.000 produsen tempe dan tahu.

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai "ragi tempe".

Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak pemilik

SEJARAH TEMPE

Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang, tempe berasal dari Indonesia. Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centhini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata "tempe", misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.


Kata "tempe" diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi. Tempe segar yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan makanan tumpi tersebut.

Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa Jawa-Belanda. Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era Tanam Paksa di Jawa. Pada saat itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selain itu, ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji1 kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus. Selanjutnya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.


Tahukan agan-agan tentang FAKTA UNIK DAN KEAJAIBAN TEMPE??
Saya akan cerita sedikit tentang FAKTA UNIK DAN KEAJAIBAN TEMPE antara lain::

a. Protein yang terdapat dalam tempe sangat tinggi (dalam 100 g tempe segar terkandung 10 g protein), mudah dicerna sehingga baik untuk mengatasi diare.

b. Mengandung zat besi (zink), flafoid yang bersifat antioksidan sehingga menurunkan tekanan darah.

c. Mengandung superoksida desmutase yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.

d. Penanggulangan anemia. Anemia ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi (Fe, zink), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.

e. Anti infeksi. Hasil survey menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat meminimalkan kejadian infeksi.

f. Daya hipokolesterol. Kandungan asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.

g. Memiliki sifat anti oksidan (dlm bentuk isoflavon), menolak kanker dan radikal bebas.

h. Mencegah masalah gizi ganda (akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain).

i. Mencegah timbulnya hipertensi.

j. Kandungan kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.

k. Mengandung Dua Kelompok Vitamin, yaitu larut air (vitamin B kompleks) dan larut lemak (vitamin A, D, E, dan K). Sehingga sangat baik untuk penderita kurang vitamin.



TEMPE BUKAN KEDELAI

Selain tempe berbahan dasar kacang kedelai, terdapat pula berbagai jenis makanan berbahan bukan kedelai yang juga disebut tempe. Terdapat dua golongan besar tempe menurut bahan dasarnya, yaitu tempe berbahan dasar legum dan tempe berbahan dasar non-legum.

Tempe bukan kedelai yang berbahan dasar legum mencakup tempe koro benguk (dari biji kara benguk, Mucuna pruriens L.D.C. var. utilis, berasal dari sekitar Waduk Kedungombo), tempe gude (dari kacang gude, Cajanus cajan), tempe gembus (dari ampas kacang gude pada pembuatan pati, populer di Lombok dan Bali bagian timur), tempe kacang hijau (dari kacang hijau, terkenal di daerah Yogyakarta), tempe kacang kecipir (dari kecipir, Psophocarpus tetragonolobus), tempe kara pedang (dari biji kara pedang Canavalia ensiformis), tempe lupin (dari lupin, Lupinus angustifolius), tempe kacang merah (dari kacang merah, Phaseolus vulgaris), tempe kacang tunggak (dari kacang tunggak, Vigna unguiculata), tempe kara wedus (dari biji kara wedus Lablab purpures), tempe kara (dari kara kratok, Phaseolus lunatus, banyak ditemukan di Amerika Utara), dan tempe menjes (dari kacang tanah dan kelapa, terkenal di sekitar Malang).

Tempe berbahan dasar non-legum mencakup tempe mungur (dari biji mungur, Enterolobium samon), tempe bongkrek (dari bungkil kapuk atau ampas kelapa, terkenal di daerah Banyumas), tempe garbanzo (dari ampas kacang atau ampas kelapa, banyak ditemukan di Jawa Tengah), tempe biji karet (dari biji karet, ditemukan di daerah Sragen, jarang digunakan untuk makanan), dan tempe jamur merang (dari jamur merang).



sumber: id.wikipedia.org ,,, jawaban.com,,, 281online.tripod.com
Post Sejarah Tempe Mendoan

Sejarah Tempe Mendoan






Kata mendoan dianggap berasal dari bahasa Banyumasan, mendo yang berarti setengah matang atau lembek. Mendoan berarti memasak dengan minyak panas yang banyak dengan cepat sehingga masakan tidak matang benar. Bahan makanan yang paling sering dibuat mendoan adalah tempe dan tahu.
Mendoan tempe disajikan dalam keadaan panas disertai dengan cabe rawit atau sambal kecap. Mendoan tempe dapat dijadikan sebagai lauk makan ataupun makanan ringan untuk menemani minum teh atau kopi saat santai.
Mendoan tempe mudah ditemui di warung-warung tradisional di wilayah eks karesidenan Banyumas dan Tegal. Untuk wilayah Banyumas, para pelancong membeli oleh-oleh mendoan tempe di daerah Sawangan, Purwokerto, yang merupakan pusat jajanan khas Purwokerto.

Rasa yang “unik” membuat makanan ini menyebar hingga ke luar daerah Banyumas. Tempe Mendoan dapat ditemui di kota-kota besar Jawa Tengah, bahkan hingga ke Jakarta.
Di kota-kota lain di Jawa Tengah seperti Semarang, Mendoan lebih merujuk ke tempe goreng tepung, atau di daerah lain disebut tempe kemul, dimana tempe yang berbentuk tipis itu hanya irisan. Hal ini sedikit menimbulkan kerancuan, terutama bagi pendatang dari Jawa Tengah bagian barat. Mendoan purwokerto berbeda dengan mendoan dari beberapa kota di wilayah jawa tengah, lebih terasa basah minyaknya. Mendoan khas purwokerto lebih nikmat apabila di sajikan dalam keadaan hangat.

Makanan ini dapat dibuat tanpa memperhatikan besarnya tempe atau banyaknya tepung. Mendoan tanpa tempe atau mendoan dari bekas sisia tepung juga nikmat disantap.

kutipan kaskus- the largest indonesia cummunity

Resep:Tempe Mendoan

Dari Wikibooks Indonesia, sumber buku teks bebas berbahasa Indonesia
Langsung ke: navigasi, cari
Tempe Mendoan

Tempe Mendoan adalah sejenis masakan tempe yang terbuat dari tempe yang tipis, dan digoreng dengan tepung sehingga rasanya gurih dan renyah. Secara tradisional di wilayah Banyumas, tempe yang digunakan untuk mendoan adalah jenis tempe bungkus yang lebar tipis, satu atau dua lembar perbungkus. Aakan tetapi tempe mendoan juga dapat dibuat dari tempe biasa yang diiris tipis-tipis namun lebar.

Bahan:

  • 300 g tempe, iris lebar tipis 10x15 cm
  • 2 batang daun bawang, iris halus
  • 100 g tepung beras
  • 1 sdm tepung terigu
  • 125 ml air
  • minyak goreng

Haluskan:

  • 2 siung bawang putih
  • 1 butir bawang merah
  • 1 sdt ketumbar
  • ½ sdt merica butiran
  • 2 sdt garam

Cara membuat:

  • Aduk tepung dengan bumbu halus, daun bawang, dan air hingga rata.
  • Celupkan tiap potongan tempe dalam adonan tepung.
  • Goreng dalam minyak panas dan banyak hingga adonan tepung membeku tetapi belum mengeras, matang tetapi tidak kuning atau kering. Angkat, tiriskan.
  • Sajikan hangat dengan sambal kecap rawit. Untuk 12 buah.

[sunting] Variasi lain Resep Tempe Mendoan

Bahan:

  • 250 gr tempe, iris tipis lebar 10 x 6 x 1 cm
  • 75 gr tepung beras
  • 25 gr tepung kanji
  • 3 batang kucai, potong ½ cm
  • 125 ml air

Haluskan:

  • 2 sdt ketumbar
  • 1 siung bawang putih
  • 1 cm kencur
  • garam secukupnya

Cara membuatnya:

  • Campur bumbu halus dengan tepung beras dan kanji.
  • Aduk rata sambil dituang air sedikit demi sedikit.
  • Aduk terus hingga rata dan licin.
  • Masukkan kucainya.
  • Panaskan minyak banyak di penggorengan.
  • Celupkan tempe satu persatu ke dalam adonan tepung.
  • Goreng sampai kecoklatan.
  • Angkat dan sajikan dengan cabe rawit.